Selasa, 20 Mei 2008

Media Positif/Optimis

ide ini dilatar belakangi, oleh kondisi makro dan lingkungan yang semakin "susah", mengapa saya katakan demikian, ketika kita membaca koran di pagi hari, maka rata-rata berita yang kita temui adalah korupsi, kejahatan, rakyat semakin miskin, dll kondisi yang jelek, kalau kita dengar radio ketika dalam perjalanan ke kantor, juga berisi yang sama, kesusahan, yang semakin menjadi-jadi, macet, dll, kalau kita lihat TV, beritanya juga sama, perceraian, koruptor, pembunuhan, kejahatan, dan segudang penyakit masyarakat lainnya.
sadar tidak sadar berita tersebut menganggu keperibadaian kita, semua "masalah" menjadi sarapan dan makanan kita sehari-hari.
sebagaian orang sudah menyarankan dan menerapkan untuk tidak baca media lagi, atau kalau tidak, bisa juga dengan membaca media di sore hari, jadi bisa mengurangi presure akibat membaca, mendengar atau melihat media. atau lebih ideal lagi kalau "putus hubungan dengan media". saya fikir ini juga tidak sehat, karena alamiahnya akal kita butuh makanan berupa informasi dan ilmu pengetahuan.
Namun ini sekalian peluang bagi semua orang untuk membuat media yang mengulas masalah dengan sudut pandang, positif, dan membangun optimisme yang baca, mendengar atau melihat media. saya namakan media positif, bisa berupa majalah, koran, radio ataupun TV bahkan bisa internet, dll.
jadi ketika orang menikmati media ini, maka semangat kerja tetap tinggi, tidak menambah masalah baru, dan membangun sikap optimisme. semoga bermamfaat.

Tidak ada komentar: